PENJELASAN SAHAM SYARIAH ?
Saham syariah yakni efek berbentuk saham yang mempunyai dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal. Definisi saham dalam konteks saham syariah ini mengacu pada definisi saham yang tertuang dalam undang-undang maupun regulasi OJK lainnya. Secara konsep, saham merupakan surat berharga bukti penyertaan modal kepada perusahaan dan dengan bukti penyertaan tersebut pemegang saham memiliki hak untuk menerima komponen hasil dari usaha perusahaan hal yang demikian. Konsep penyertaan modal dengan hak bagian hasil usaha ini yaitu konsep yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Prinsip syariah mengenal konsep ini sebagai kesibukan musyarakah atau syirkah. Menurut analogi tersebut, maka secara konsep saham yaitu efek yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Tetapi demikian, tak segala saham yang diterbitkan oleh Emiten dan Perusahaan Publik dapat disebut sebagai saham syariah. KRITERIA SAHAM SYARIAH Dalam penentuan saham syariah cuma ada 2 kriteria yang diakui dalam pasar modal. Yaitu secara AKTIF ialah saham yang dicatatkan sebagai saham syariah oleh emiten atau perusahan publik syariah menurut hukum OJK Nomor 17/POJK.04/2015. Dan secara PASIF, ditetapkan berdasarkan regulasi OJK Nomor 35/POJK.04/2017 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah. Suatu saham dapat dikelompokkan sebagai saham syariah bila saham tersebut diterbitkan oleh: Emiten dan Perusahaan Publik yang secara terang mengungkapkan dalam anggaran dasarnya bahwa aktivitas usaha Emiten dan Perusahaan Publik tak bertentangan dengan Prinsip-prinsip syariah. Emiten dan Perusahaan Publik yang tidak menyatakan dalam anggaran dasarnya bahwa kesibukan usaha Emiten dan Perusahaan Publik tak bertentangan dengan Prinsip-prinsip syariah, tetapi memenuhi kriteria sebagai berikut: Emiten tak menjalankan kesibukan usaha sebagai berikut: a. Perjudian dan permainan yang tergolong judi; b. Perdagangan yang dilarang berdasarkan syariah, antara lain: – perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan barang/jasa; – perdagangan dengan penawaran/permintaan palsu; c. Jasa keuangan ribawi, antara lain: – bank berbasis bunga; – perusahaan pembiayaan berbasis bunga; d. Jual beli risiko yang mengandung elemen ketidakpastian (gharar) dan/atau judi (maisir), antara lain asuransi konvensional; e. Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan, dan/ atau menyediakan antara lain: – barang atau jasa haram zatnya (haram li-dzatihi); – barang atau jasa haram bukan sebab zatnya (haram lighairihi) yang ditentukan oleh DSN MUI; – barang atau jasa yang merusak budi pekerti dan/atau bersifat mudarat; f. Menjalankan transaksi yang mengandung unsur suap (risywah); Emiten memenuhi rasio-rasio keuangan sebagai berikut: a. Sempurna utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total aset tidak lebih dari 45% (empat puluh lima per seratus); b. Sempurna pendapatan bunga dan pendapatan tak halal lainnya dibandingi dengan total pendapatan usaha (revenue) dan pendapatan lain-lain tak lebih dari 10% (sepuluh per seratus);PINGIN TAU LEBIH BANYAK TENTANG SAHAM SYARIAH..!!
Segera gabung diseminar kami GRATIS….!!!!!

MULAI BELAJAR ONLINE SAHAM SYARIAH
GRATIS!!!
APA SAJA YANG AKAN ANDA KUASAI?- Apa itu Saham?
- Apa Beda & Benefit Saham Syariah & Saham Reguler?
- Berapa Modal Minimal Dalam Memulai Beli Saham?
- Bagaimana Step By Step Memulai Trading Saham Syariah dari NOL PUTUL?
- Belajar Berdagang Saham Dengan Modal Minim dan Keuntungan Besar Secara AMAN, MUDAH, LEGAL & HALAL?
- Belajar Strategi Menghindari Resiko RUGI/LOSS dalam Trading Saham Syariah?
- ONLINE VIA ZOOM, Bisa diikuti dimanapun anda berada

Harap diingat ya kak, seminar kami 100% Gratis………^-^, klu ada yg HALAL ngapain cari yg HARAM 😇